Teori organisasi dibagi atas 5 klasifikasi yaitu
·
Teori manajemen ilmiah
·
Teori organisasi klasik
·
Teori organisasi hubungan antar manusia
·
Teori behavioral science
·
Teori aliran kuantitatif
berikut penjabaran dari ke 5 klsaifikasi teori organisasi :
Teori Manajemen
Ilmiah / Klasik
Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
Ø
Pentingnya peran seorang manajer
Ø
Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga
kerja
Ø
Tanggung jawab kesejahteraan
seorang karyawan
Ø
Iklim yang cenderung kondusif
Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian
kerja.
Robert Owen (1771 – 1858)
Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci
keberhasilan perusahaan.
Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang
tidak memadai, dimana kondisi kerja
sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.
Charles Babbage (1792 – 1871)
Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam
kaitannya dengan pembagian
pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan
khusus. Setiap
pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan
spesialisasinya.
Frederick W. Taylor :
Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah
hasil penelitian tentang studi waktu
kerja (time & motion studies). Dengan penekanan waktu
penyelesaian pekerjaan dapat
dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut
sistem upah differensial.
Hennry L. Gantt (1861 – 1919) :
Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu :
·
Kerjasama saling menguntungkan antara
manajer dan karyawan.
·
Mengenal metode seleksi yang tepat.
·
Sistem bonus dan instruksi.
Akan tetapi Hennry menolak sistem upah differensial. Karena
hanya berdampak kecil terhadap
motivasi kerja.
Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 – 1924 dan 1878 –
1972) :
Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan
gerakan dan kelelahan dalam
pekerjaan. Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan
saling berkaitan. Setiap gerakan
yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Menurut
Lillian, dalam pengaturan untuk
mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.
Herrrington Emerson (1853 – 1931) :
Berpendapat bahwa penyakit yang mengganggu sistem manajemen
dalam industri adalah
adanya pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena itu ia menganjurkan
:
Ø
Tujuan jelas
Ø
Kegiatan logis
Ø
Staf memadai
Ø
Disiplin kerja
Ø
Balas jasa yang adil
Ø
Laporan terpecaya
Ø
Urutan instruksi
Ø
Standar kegiatan
Ø
Kondisi standar
Ø
Operasi standar
Ø
Instruksi standar
Ø
Balas jasa insentif
Teori Organisasi
Klasik
Fayol (1841 – 1925) :
Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen
yang terdiri atas :
1. Technical ;
kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.
2. Commercial ;
kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial ;
kegiatan pembelanjaan.
4. Security ;
kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy ;
kegiatan akuntansi
6. Managerial ;
melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :
ü
Planning ; kegiatan perencanaan<>
ü
Organizing ; kegiatan
mengorganiisasikaan
ü
Coordinating ; kegiatan
pengkoorrdinasiian
ü
Commanding ; kegiatan pengarahann
ü
Controlling ; kegiatan
penngawasaan
Selain hal tersebut diatas, asas-asa umum manajemen menurut
Fayol adalah :
ü
Pembagian kerja
ü
Asas wewenang dan tanggungjawab<>
ü
Disiplin
ü
Kesatuan perintah
ü
Kesatuan arah
ü
Asas kepentingan umum
ü
Pemberian janji yang wajar
ü
Pemusatan wewenang
ü
Rantai berkala
ü
Asas keteraturan
ü
Asas keadilan
ü
Kestabilan masa jabatan
ü
Inisiatif
ü
Asas kesatuan
James D. Mooney :
Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan
organisasi manajemen adalah :
a. Koordinasi
b. Prinsip skala
c. Prinsip fungsional
d. Prinsip staf
Teori Hubungan Antar
Manusia (1930 – 1950)
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis
terhadap bawahan, yaitu dengan
mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan
manusiawi untuk
menunjang tingkat produktifitas kerja.
Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa
organisasi itu adalah suatu sistem
sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan
psikologis karyawan agar produktifitasnya
bisa lebih tinggi.
Teori Behavioral
Science :
Abraham maslow
Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya
tentang perilaku manusia dan
dinamika proses motivasi.
Douglas Mc Gregor
Dengan teori X dan teori Y.
Frederich Herzberg
Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
Robert Blake dan Jane Mouton
Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
Rensis Likert
Menidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif
mengenai empat sistem
manajemen.
Fred Fiedler
Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
Chris Argyris
Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar
hubungan budaya.
Edgar Schein
Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
Teori behavioral science ditandai dengan pandangan baru
mengenai perilaku orang per orang,
perilaku kelompok sosial dan perilaku organisasi.
Teori Aliran
Kuantitatif
Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan
yang dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen
yang biasa dimulai dengan langkah
sebagai berikut :
·
Merumuskan masalah
·
Menyusun model aritmatik
·
Mendapatkan penyelesaikan dari model
·
Mengkaji model dan hasil model
·
Menetapkan pengawasan atas hasil
·
Mengadkan implementasi
Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah
motede statistik dan komputerisasi
untuk melihat kemungkinan dan peluang sebaai informasi yang
dibutuhkan pihak manajemen.
Teori
Motivasi
Teori Kebutuhan dengan alasan sebagai berikut; semua orang sama,
semua situasi sama, dan selalu ada “satu cara terbaik”.
Teori
Hierarkhi Kebutuhan Maslow – Manusia Piramida
Menurut Abraham H. Maslow mengurutkan 5 (lima) jenis kebutuhan manusia dari yang terendah hingga yang tertinggi:
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan status
5. Aktualisasi diri
Menurut Abraham H. Maslow mengurutkan 5 (lima) jenis kebutuhan manusia dari yang terendah hingga yang tertinggi:
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan status
5. Aktualisasi diri
Teori ERG
Clayton Alderfer – Manusia Tiga Tingkat
Teori ini membagi kebutuhan manusia hanya menjadi 3 (tiga) tingkat:
1. Kebutuhan Existence kebutuhan fisiologis dan rasa aman (dua tingkat pertama Maslow)
2. Kebutuhan Relatedness kebutuhan sosial dan struktur sosial (tingkat 3 Maslow)
3. Kebutuhan Growth kebutuhan pengembangan diri (tingkat 4 dan 5 Maslow)
Teori
Perilaku Manusia Tikus
Teori ini mengamati berbagai perilaku orang yang memang diperkirakan bisa diukur:
1. Jika seseorang memperoleh apa yang dia inginkan, maka “penghargaan positif meningkatkan kinerja” (R+)
2. Jika seseorang menghindari apa yang tidak dia inginkan, maka “penghargaan negatif meningkatkan kinerja” (R )
3. Jika seseorang memperoleh apa yang tidak dia inginkan, maka “hukuman menurunkan kinerja” (P+)
4. Jika seseorang tidak memperoleh apa yang dia inginkan, maka “ancaman pemecatan menurunkan kinerja” (P )
Teori ini mengamati berbagai perilaku orang yang memang diperkirakan bisa diukur:
1. Jika seseorang memperoleh apa yang dia inginkan, maka “penghargaan positif meningkatkan kinerja” (R+)
2. Jika seseorang menghindari apa yang tidak dia inginkan, maka “penghargaan negatif meningkatkan kinerja” (R )
3. Jika seseorang memperoleh apa yang tidak dia inginkan, maka “hukuman menurunkan kinerja” (P+)
4. Jika seseorang tidak memperoleh apa yang dia inginkan, maka “ancaman pemecatan menurunkan kinerja” (P )
sumber:
http://hellmie.wordpress.com/tag/teori-organisasi-umum/
http://danoewins.wordpress.com/2009/10/01/teori-organisasi-umum/
No comments:
Post a Comment